LAPORAN PRAKTIKUM PLC 3

MENGGUNAKAN FUNGSI TIMER DAN COUNTER PADA PENSIMULASIAN PLC

TUJUAN PRAKTIKUM

  1. Mahasiswa mampu memahami penggunaan timer pada PLC
  2. Mahasiswa mampu memahami penggunaan counter pada PLC
  3. Mahasiswa dapat mengetahui pensimulasian pemrograman PLC menggunakan fungsi timer dan counter
  4. Mahasiswa mampu menggunakan timer pada PLC
  5. Mahasiswa mampu menggunakan counter pada PLC
  6. Mahasiswa dapat menyelesaikan permasalahan dengan pemrograman PLC menggunakan fungsi timer dan counter

METODOLOGI PRAKTIKUM

A. menggunakan timer

  1. Buka Aplikasi CX-Designer
  2. Klik New lalu pilih jenis PLC
  3. Rancang Ladder logikanya
  4. Buatlah pengkondisian bagaimana agar Timer berjalan
  5. Simulasikan Ladder yang sudah dibuat
  6. Pahamilah bagaimana timer bekerja pada PLC

B. menggunakan counter

  1. Buka Aplikasi CX-Designer
  2. Klik New lalu pilih jenis PLC nya
  3. Rancang ladder logika
  4. Buatlah pengkondisian bagaimana agar counter bekerja  pada PLC
  5. Simulasikan ladder yang sudah dibuat
  6. Pahami bagaimana cara kerja counter pada PLC

DASAR TEORI

Timer dan Counter

Timer dan counter memiliki prinsip kerja yang sama, jika suatu kondisi telah terpenuhi, maka eksekusi akan dilakukan. Perlu diperhatikan, TC number untuk instruksi timer dan counter. Dalam sebuah program, masing-masing timer dan counter harus didefinisikan denan TC number yang berbeda. Sebagai contohnya, jika TIM000 telah dipakai maka jangan memakai CNT000, pakailah misalnya CNT001

Timer

Instruksi TIM berfungsi sebagai ON-Delay dengan penghitungan waktu mundur. Ketika kondisi eksekusinya terpenuhi, maka timer akan melakukan penghitungan wakti dari nilai SV (setting value ) menuju nol dengan resolusi waktu 0,1 detik. Format penulisan functionnya TIM000 #40 (TIM alamat setting value) jika menginginkan timer mundur 4 detik maka tulislah #40 karena resolusi waktunya adalah 0,1 detik

Jika tombol 1 aktif maka alamat 0.00 akan ter-energizer, function TIM 000 akan mulai menghitung mundur selama  4 detik. Jika belum ada 4 detik tombol 1 nonaktif, alamat 0.00 tak ter-energizer dan syarat belum terpenuhi sehingga kontak Normaly open TIM000 tidak akan aktif. Tombol 1 ditekan kembali dan penghitungan kembali dilakukan dari awal lagi. Ketika kondisi penghitungan mundur selama 4 detik telah terpenuhi maka kontak normaly open TIM 000 akan ter-energizer sehingga lampu alamat 10.00 akan menyala.

COUNTER

Instruksi CNT berfungsi sebagai penghitung atau pencacah mundur. Apa yang dihitung? Yang dihitung adalah perubahan kondisi masukan CP (count pulse) dari OFF ke ON. Ketika kondisi eksekusinya ON, maka setiap kali ada perubahan kondisi masukan CP dari ON ke OFF, maka instruksi CNT akan mengurangi nilai PV-nya ( present value)dengan satu. Perlu diperhatikan, jika instruksi CNT berada dalam interlock section, nilai PV-nya tidak direset ketika kondisi eksekusi interlock tidak terpenuhi. Counter tidak direset meskipun PLC dimatikan. SV counter adalah bilangan BCD, jadi hati-hati jika menggunakan SV selain konstanta.  Format penulisan functionnya CNT001 #5 (TIM alamat setting value).

Ketika tombol 2 ditekan, maka alamat 0.01 akan ter-energizer, CNT 001 aktif kondisi pertama terpenuhi. Ketika tombol 2 ditekan kembali, maka alamat 0.01 akan ter-energizer, CNT 001 aktif kondisi kedua terpenuhi. Hal  ini akan berlangsung selama 5 kali, dan setelah 5 kali maka keadaan set value menjadi 0 menyebabkan kontak normaly open CNT001 ter-energizer sehingga lampu 10.01 menyala. Selama belum dilakukan reset, tombol 2 tidak akan berfungsi. Lampu 2 akan terus menyala sampai reset tombol 3 aktif dan akhirnya lampu 2 mati.

Ketika ladder sudah dirangkai dengan sedemikian rupa maka diperlukan suatu sistem yang nyata dan dapat dihubungkan dengan PLC. Yang mana pada saat ini untuk pengimplementasian PLC ini sudah ada teknologi yang bernama Machines simulator.

Machines simulator merupakan suatu aplikasi simulator yang dibuat oleh perusahaan Nirtec yang dapat digunakan untuk mengetest PLC untuk suatu sistem seperti Conveyer Apel yang akan dibahas pada praktikum kali ini yang tersedia di dalam Machines Simulator. yang perlu dilakukan adalah menyambungkan PLC dengan Komputer yang mempunyai aplikasi Machines simulator dan sesuaikan sistem yang ada di Machines Simulator dengan sistem yang ada di PLC sehingga PLC dapat melakukan fungsinya sesuai dengan ladder diagram yang telah diupload.

Dengan Machines Simulator kita dapat melakukan simulasi dan trial error tanpa harus memiliki suatu sistem yang nyata terlebih dahulu sehingga dapat menghemat biaya, tenaga, dan waktu.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum ini yang dilakukan adalah mencoba menganalisa bagaimana ladder diagram yang bekerja pada conveyor apel yang ada diaplikasi machines simulator yang mana akan bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Yang dilakukan pertama adalah membuat ladder holding yang mana dimaksudkan untuk ketika menekan tombol start maka sistem akan berjalan terus sampai tombol stop ditekan. Lalu kemudian membuat ladder diagram untuk bekerjanya konveyor secara keseluruhan yang mana ketika konveyor box mulai berjalan pada saat start ditekan lalu akan berhenti ketika sensor box  aktif lalu ketika sensor box aktif akan menjalankan konveyor apel dan ketika konveyor apel berjalan counter nya akan menghitung berapa banyak apel yang sudah masuk ke box yang mana pada praktikum ini ada sejumlah 3 lalu ketika counter menunjukkan angka 0 maka konveyer apel akan berhenti dan timer mulai hitung mundur sebagaimana pada praktikum ini diset selama 3 detik untuk mengantisipasi adanya apel yang jatuh sebelum masuk kedalam box, lalu ketika timer selesai menghitung mundur selama 3 detik maka otomatis akan menonaktifkan sensor box yang mana membuat konveyor apel akan berhenti dan konveyor box akan berjalan lagi sampai nanti tombol stop ditekan.

KESIMPULAN

Melalui praktikum ini para praktikan mampu menggunakan timer pada plc yang mana pada penggunaan nya terdapat dua jenis timer yaitu on delay dan off delay dan ketika pengkondisian timer tercapai maka timer akan berjalan melalui hitungan mundur yang sudah diatur waktunya pada saat membuat ladder. Melalui praktikum ini juga para praktikan mampu memahami dan menggunakan counter pada saat membuat ladder yang mana pada ketika mengunnakannya, counter akan berjalan ketika pengkondisian nya tercapai dan counter akan berjalan dengan hitungan mundur ketika berjalan yang mana hitungan mundurnya sudah diset pada saat membuat counter tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Pratt, William K. 2001.  PLC Programming Methods and Applications. New York:     Prentice Hall
Guedes, Luiz Affonso.  2010. Programmable Logic Controller. London: Intech
http://syaikhulawwali.web.ugm.ac.id/

Leave a Reply

Your email address will not be published.